Translate

CCS


PUPPY LOVE
 
cerita ini adalah sebuah pengalaman yang tak mungkin bisa aku lupakan. diawali dari sekolahku dulu Mts atau Madrasah Tsanawiyah tepatnya di Bandung Timur Ma'had Sukamiskin, oh iya sebelum ke pengalaman ini aku mau mendeskripsikan sedikitnya tentang nama Sukamiskin ini, mungkin aneh bagi teman-teman nama asing ini (Sukamiskin) karena ketika aku pertama kali mendengar juga rasanya aneh banget ko namanya Sukamiskin kenapa gak suka kaya aza padahal kan mayoritas atau mungkin seluruh manusia itu identik dengan keinginan hidupnya serba cukup ya ke hidupan istimewa lah walaupun tidak semua orang berkeinginan seperti itu.
nama Sukamiskin ini adalah nama tempat yang mana didalamnya ada sebuah pondok yang tertua di jawa barat dan pondok yang pertama di bangun dengan bangunan mewah (gedong) makanya sampai saat ini santri yang mondok disini suka di panggil santri gedong dan juga para kiyai yang mengurus pondok ini di sebut kiyai gedong, namun sayang pimpinan tertua pondok ini sekarang telah meninggalkan kita semua. semoga amal ibadahnya diterima disisi Allah SWT Amin. nama Sukamiskin ini di ambil dari bahasa arab yaitu suqa (سوق) yang artinya pasar dan misk (مسك) artinya minyak jadi kata Sukamiskin ini mempunyai arti pasar minyak, yang namanya pasar minyak tentunya bau harum tidak seperti pasar-pasar lainnya.
dan semoga tempat atau pondok ini namanya terus harum amin.
ketika itu aku baru berumur 13 tahun, pertama masuk pondok, awalnya sih aku gak mau mondok sambil sekolah, namun karena mayoritas di pondok semuanya sekolah jadi aku mau sekolah ya walaupun ada juga sih yang takhosus (santri yang tidak sekolah) namun mereka bukan sebayaku, mereka sudah pada tua jadi aku pilih sekolah saja. oh iya pondok ini adalah sebuah yayasan swasta ,, heee,, sorry lupa kasih tau dari awal.
pertama aku masuk sekolah, awalnya biasa saja karena pada waktu itu aku tidak memperdulikan tentang masalah cewek apalagi masalah cinta toh umurku masih 13 tahun, cowok dengan umur segitu belum baligh kan beda dengan cewek yang baligh nya dari umur 9 tahun. di sekolah, aku bisa dikatakan orang yang ketinggalan, pokoknya aku tuh autis banget deh, masa nama kamus aza aku tidak tau ironis banget kan, tapi gak pa2 lah itu jadi pelajaran untuk aku.
ketika aku ada di bangku sekolah, aku paling tidak menyukai pelajaran bahasa inggris dan matematika, ke dua pelajaran ini tidak mau masuk dalam otakku, otak kanan dan otak kiriku menolak mentah-mentah pada 2 pelajaran ini, namun justru di dalam pelajaran bahasa inggris lah aku menemukan cinta pertamaku.
ketika itu kelasku ulangan bahasa inggris aku masih ingat nama guru bahasa inggrisku dulu, namanya Ibu Nenden orangnya cantik, jangkung dan putih pokoknya kaya blasteran indo jerman pokoknya perfect deh, ya walaupun perfect juga tetep aza aku gak mau dia hadir dalam kelasku, karena aku gak suka pelajarannya.
singkat cerita hasil ulangan pun dibagikan, namaku dipanggil
ibu: Rudi ???
aku: iya bu, sambil berjalan ke depan ngambil selembar kertas hasil ulangan itu
ibu: perbaiki lagi ya nilainya! masa nilaimu Nol
aku: iya bu
hasil ulanganku waktu itu adalah Nol besar merah lagi, ya namanya juga pelajaran yang susah masuk otak, mau ngisi apa ketika pertanyaan bahasa inggris ngajak dialog sama aku, hehe
ketika aku di panggil untuk mengambil hasil ulangan itu, aku melihat ada siswa yang nilainya 10 sempurna banget deh, di atas kertas yang nilai 10 itu bertuliskan nama Rien Qori Aina, saat itu aku kagum banget ma orang yang punya kertas itu, aku jadi penasaran pingin tau siapa gerangan yang bisa mendapatkan nilai yang mustahil untuk aku dapat ketika itu.
aku pun disuruh duduk kembali ke bangku dan nama itu di panggil oleh ibu, waktu itu aku tidak sempat melihat wajahnya karena ketika dia ke depan aku sedang berbalik badan menuju ke bangku mungkin aneh untuk teman-teman kalo aku tidak tau pada nama teman kelas sendiri, dia kan nama teman aku sekelas lagi. aku orangnya pendiam pada waktu itu, pemalu, jadi aku tidak banyak bergaul dengan teman-teman sekelasku apalagi ama teman ceweknya. namun rasa penasaranku pada dia tidak hilang begitu saja, aku ingin tahu siapa dia.
lalu aku bertanya pada temanku namanya Deden dia adalah orang yang dapatkan peringkat 1 ketika itu, namun pada pelajaran bahasa inggris ini dia tidak dapat nilai 10 kaya si Rien.
aku: den tau gak siapa orang yang dapat nilai 10 itu
deden: oh dia si erin (nickname Rien Qori Aina)
aku: mana sih yang namanya Erin itu
deden: tuh (sambil menunjuk orang yang duduk paling depan) yang duduk di depan ibu guru yang kanannya, ketika itu satu bangku di isi dengan dua orang dan si erin duduk paling kanannya tepatnya berhadapan dengan meja ibu guru.
aku melihatnya dari pinggir dan rasa kagumku padanya semakin hari semakin membesar dan akhirnya rasa kagum itu kini tumbuh menjadi rasa cinta. cinta anak-anak cinta monyet atau bahasa kerennya PUPPY LOVE, aku mulai jatuh hati padanya namun dia belum menyadari dan belum tau aku, aku bercerita tentang perasaanku ini pada teman aku dan akhirnya tembus juga ke kelas, saat itu si erin pun mulai mengenalku, namun jujur saja ketika itu tak ada sedikit pun keberanian untuk mengungkapkan rasa cintaku padanya, ternyata selain aku ada juga 2 orang temanku yang menyukainya, wajar si Erin cewek cantik, imut dan pintar, so cwok mana yang gak mau ma dia.
hari demi hari minggu demi minggu akhirnya semua temanku di kelas pada tau kalo si erin sedang di incar ama tiga temannya sendiri termasuk aku untuk dijadikan pacarnya. sempat putus asa aku rasa untuk mendapatkan si erin, karena sainganku adalah dia yang lumayan cerdas di banding aku namanya Riki dan satu lagi namanya Sandi kalo gak salah.
aku langsung Down saat itu tak ada harapan lagi untuk mencintai si erin, dalam pikirku mulai sekarang aku harus bisa melupakannya dan menjadikan teman biasa, namun hati tak bisa di bohongi tetap aza di hadir dalam benakku.
singkat cerita aku dan semua teman-temanku lagi ada di kelas termasuk si erin, saat itu ke dua temanku berencana akan menembak si erin untuk dijadikan pacar, saat itu hatiku tak tentu arah, aku mencintainya tapi tak berani untuk mengungkapkannya, kalo tidak mengungkapkannya si erin akan di dapatkan sainganku yaitu teman aku sendiri, karena pada saat itu rasa ciutku yang menang, maka aku pilih diam aza di kelas tidak akan keluar kelas untuk menembak si erin, saat itu kedua temanbku yang mencintai si erin berencana mengajak si erin keluar kelas dan mereka akan mengungkapkan isi hatinya masing-masing. semua temanku yang ada di kelas saat itu bersorak ramai karena aku tak punya nyali untuk mengungkapkan rasa cintaku pada si erin, bahkan ada juga teman aku yang mengipas-ngipas kepalaku, menandakan aku lagi panas banget, mukaku merah, namun aku hanya bisa duduk saja di bangku, salah satu temanku si deden berkata:
deden: Rud kalo kamu suka ama si erin, kamu tembak donk, tuh kaya mereka
aku: biarlah mereka yang nembak, kalo si erin memilih salah satu dari mereka berarti itu salah aku tidak mau menyatakan pada si erin, tapi klo si erin tidak menerima keduanya, berarti masih ada kesempatan buat aku, aku gak mau ikut-ikutan seperti mereka, aku pilih diam aza disini, 
tak lama kemudian temanku yang bernama Riki masuk ke kelas sesudah dia menyatakan cintanya pada si erin, aku pun lihat si riki dan si riki juga melihat aku sambil merasa kecewa dia menggelengkan kepalanya ama aku, pertanda si erin tidak menerima cintanya, akhirnya harapanku kembali lagi namun tak sepenuhnya kembali kartena si sandi masih ngobrol dengan si erin diluar kelas mengungkapkan rasa cintanya, selang beberapa menit si sandi pun masuk kelas bareng sama si erin dan juga teriakan dari teman-teman mengiringi masuknya mereka ke dalam kelas, namun terlihat kecewa yang sama sepertyi si riki pada wajah si sandi, kini harapanku besar dan utuh kembali, namun aku tetap tak berani mengungkapkan kata cinta untuk si erin, padahal aku tau teman-temaku yang tadi nembak si erin tak ada yang di terima ama si erin.
aku duduk paling belakang ketika itu si erin melihatku dengan senyumannya, hatiku berbunga-bunga ketika dia melihatku karena pada waktu itu pertama kalinya dia melihatku dan melontarkan senyumannya untukku.
akhirnya sekolah pun beres aku bergegas mau pulang ke kobong, namun di perjalanan aku dipanggil ama teman sebangkunya si erin, namanya Ula dia teman sekelasku di pondok dan teman sebangku si erin disekolah dia memberikan sesobek kertas kecil dan menyuruhku untuk dibaca di kobong dan katanya surat ini adalah surat untuk aku dari si erin, aku pun sudah tak sabar ingin membuka lipatan surat kecil itu, aku langsung lari ke kobong dan membacanya. ternyata isi dalam surat itu:

''rudi kalo kamu benar-benar suka ama erin kamu harus berani mengungkapkannya,
jangan cemen gitu donk, kaya mereka tadi gentleman.
kalo rudi benar-benar, Erin tunggu di poto copian sekarang''!!!

 dari isi surat itu aku bingung bukan main, bingungnya sekarang si erin lagi nunggu ungkapan cintaku di poto copian tertdekat, sedangkan aku masih dalam keadaan ciut tak berani mengungkapkan, namun aku berusaha mengalahkan rasa ciutku ini sampai akhirnya aku minta di antar ama temanku Detar namanya untuk mengantar aku ke poto copian untuk menembak si erin.
akhirnya aku diantarn ama dia, dan disanalah aku pertama kali bisa ngobrol ama seseorang yg spesial dalam hidupku saat itu, aku menyatakan cinta ama dia dengan kata-kata yang sangat simple, dan ternyata dia menerimaku sebagai pacarnya.
aku langsung pulang dengan membawa kemenangan yang besar atas cintanya, tak bisa ku bayangkan saat orang yang pertama kita cintai dia bisa menerima cinta kita, rasanya kita tuh udah ada ditaman syurga dengan air susu yang mengalir dari sungainya. pokoknya kebahagiaanku saat itu tidak dapat aku gambarkan dan tak dapat aku ungkapkan dengan berjuta kata.
akhirnya sekarang dia adalah pacarku sekaligus pacar pertama dalam hidupku.
waktu itu bagaikan pedang bila tidak kau oenggal maka ia akan memenggalmu, tak terasa setahun sudah akhirnya tiba juga waktu kenaikan kelas, sayang seribu sayang si erin tidak akan di lanjutkan disekolah itu lagi, dia akan pindah ke arqam sebuah yayasan di majalaya, ketika pembagian rapot aku tak bisa apa-apa kecuali membiarkan dia pergi jauh dari hidupku.
lambayan tangannya masih teringat selalu ketika dia di jemput oleh ayahnya untuk mengambil rapot, lambayan tangan untukku dan sekaligus salam perpisahan untukku.
namun aku dan dia belum putus sampai disana, kita hubungan jarak jauh atau biasa disebut LDR long distance relationship, aku dan dia saling mengirim pesan lewat kertas karena pada saat itu aku belum punya hp dan belum jaman hp.
hari berganti hari bulan pun berganti bulan akhirnya surat menyurat pun kini sudah hampir tidak lagi, disinilah hubunganku dengan dia menggantung, namun ketika aku ada disekolah Ma aku mendapatkan khabar bahwa si erin akan pindah lagi ke yayasan ini tepatnya ketika kenaikan kelas 2.
namun sayangnya saat itu hubungan kita sudah dianggap putus. ketika dia datang ke sekolah ini dia dan aku bersikap biasa-biasa saja seakan-akan baru pertama kali bertemu, dan akhirnya sampai sekarang dia adalah temanku.
sekarang dia kuliah di Uninus dan aku di UIN
sekarang dia menganggapku seorang kakak dan aku pun demikian menganggapnya seorang adik
.
inilah kisahku, mana kisahmu ,,,
hehe ,,,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar